Sebuah naskah karya Usmar Ismail yang dimainkan oleh Teater Embun pada tanggal 18 April 2014 di Rumah Seni Asnur, Tanah Baru, Depok. lakon yang mengusung kisah hidup keluarga yang sangat sederhana. konflik sehari-hari telah menjadi "siklus" dirumah tersebut. Ya, bisa di bilang masalah yang timbul karena uang yang menjadi titiknya. UUD alias Ujung-Ujungnya Duit. Hilangnya sosok si pencari duit alias Ayah akibat perceraian 20 tahun yang lalu.
Gunarto (M.Muqsith Abdul Hakim)
Ayah (Rahman Ghifari S)
Ibu (Annisa Isnaeni)
Maimun (Verren Dito)
Mintarsih (Aprillia Ayu)
Naskah yang sudah berulangkali di pentaskan baik oleh grup teater maupun dari instansi lain ini kembali di pertontonkan ke publik. tanpa ada naskah yang di ubah drama berlangsung selama 30 menit.
Suasana malam takbiran yang harusnya di penuhi rasa gembira kini menjadi kelam, legam, petaka, penuh sesal, dan cucuran tangisan dimana-mana. si Ibu yang sangat menanti-nantikan kehadiran
Tentu Gunarto yang merupakan anak pertama di keluarga itu sangat tidak suka dengan kondisi ibunya. karena ia tahu betapa pedihnya hidup tanpa ayah, bahkan hidup dengan ayah sekalipun mudah sekali di deskripsikan dengan kata "keras".
MUJUR. orang yang berada dalam bayang-bayang ruang mata Ibu datang di malam takbiran. Ibu gembira tak ketulungan. Maimun dan Mintarsih tak kuasa menahan harunya karena mereka belum pernah merasakan pelukan dari ayahnya sejak mereka kecil. terkecuali Gunarto, dengan muka merah padamnya ia menahan api kemarahan yang akhirnya terlontar kalimat-kalimat tidak mengenakan yang tepat menusuk hati Ayah. Pria tua yang berpakaian compang-camping dengan kopiah yang mulai kelabu dimakan usia itu harus minggat kembali. padahal ia baru saja datang dan berniat untuk menyesali perbuatannya. tapi cacianan dari Gunarto tidak kuasa menahan langkah kaki tua itu. bahkan seteguk air belum sempat membasahi kerongkongannya.
Maimun mengejar, tapi ia hanya menemukan baju dan kopiahnya di bawah lampu di dekat sungai. Ia benar-benar tidak kuat menerima hinaan dari Gunarto. dan memutuskan untuk terjun.
Persiapan:
Lighting Crew : Annisa Erninda
Sound Operator & Artistik : Rahma Indira Marino
Fotografer : Indra Agung Discahya
Ditulis Oleh: M.Muqsith Abdul Hakim
No comments:
Post a Comment