“Apakah Ini Semua Sudah Berakhir?”
Ringkas Tokoh:
Diana
Bersifat ilahi “devine”. Arti lain dari namanya adalah hebat/istimewa.
Mempunyai penafsiran seorang pemimpin. Pengertian lain, orang yang bernama
Diana “bagaikan Dewi”, pemimpin dari sebuah gerakan.
Tokoh yang kuat, berhati
baja dan mempunyai pemikiran jauh kedepan. Selalu memberi semangat dan “menggenjot”
semangat para kawanannya yang berpikiran lain. Mimpinya terlalu jauh, tapi selalu berusaha dengan apapun dan bagaimanapun
mimpi tersebut harus tercapai olehnya.
Ernest
“Serious”. Dalam bahasa
inggris, “Earnest” artinya sungguh-sungguh sepenuh hati. Tempramental, juga
bagus untuk menjadi seorang pemimpin.
Wataknya keras, tapi rasa
empatinya terhadap orang lain begitu lembut. Semangatnya ibarat kobaran api,
membara dan ‘panas’, jika air menyiprat sedikit, begitu cepat untuk padam dan
sulit di panaskan kembali.
Isaac
Asal nama dari bangsa
Yahudi. Artinya “Laughter”/tawa. Dia yang membawa kesenangan, tawa, dan
sebagainya.
Tidak menyukai
pertengkaran dan pertikaian. Sebelumnya menolak untuk bergabung dan melawan
Ublaganang. Tapi karena dorongan kuat dari sahabatnya ia bersedia dan
bersungguh-sungguh. Penyayang dan ramah. Meredamkan kebisingan amarah yang meledak-ledak
setiap waktu.
Rene
“Reborn/Rebirth”
dilahirkan kembali. Maksudnya adalah agar semangat seusai perang secara terus
menerus dilahirkan kembali dengan karakter lembutnya.
Gadis yang sabar, baik
hati, memiliki kelembutan yang amat sangat diantara keempat kawanannya. Walau lembut,
ia tetap berani melawan kekejaman yang berlangsung, karena kelembutan adalah
kedamaian.
Aaron
“Charismatic” memiliki
potensi untuk menjadi powerful dan kaya.
Tenang. Cinta akan
kedamaian. Memiliki rasa solidaritas yang tinggi walaupun seketika harus
dipertaruhkan ketika ia di interogasi dan diancam mati. Mengetahui banyak hal. Cerdas
tapi ceroboh.
Mildred
Palang Merah Ublaganang Suka petualangan, dan hidup
dengan gayanya sendiri, tidak mau diatur oleh tradisi. Imajinatif, intuitif,
visionary. Memiliki kekuatan untuk menginspirasi orang lain. Dan jika ia gagal
menginspirasi, ia akan menjadi seorang pemimpi
dan kekuatannya bisa jadi disalahgunakan.
Gaylord
“High Spirited” satu kata
untuk mendeskripsikannya : Ambisius.
Presiden Ublaganang Dingin.
Menyukai ketenangan, lebih suka menjadi leader bukan follower. Fokus kepada 1
tujuan, berani serta agresif. Ingin mengetahui arti dari kehidupan yang dijalaninya, keras
kepala, tidak sabaran.
Dimulai dengan seorang
gadis kecil yang di tembak mati dikarenakan berlari-lari sambil mengibarkan
bendera dan berteriak dengan bahagianya, “bangara, bangara, hidup bangara,
hidup!”. Tercetus ide pemberontakan diantara kelima pemuda untuk melawan
Ublaganang, Diana berusaha meyakinkan teman-temannya. Ernest adalah orang
pertama yang mendukung, begitu juga dengan Rene. Dan Isaac, walaupun membatu
akan ketidakpercayaan akan “kemerdekaan” dapat benar-benar diraih, tapi ia
tidak akan membiarkan sahabat-sahabatnya berjuang tanpanya. Aaron memberi tahu
pusat bantuan koloni pemberontak yang lain dan seluk-beluk wilayahnya. Semua berjuang
dengan tujuan “mengakhiri” pertanyaan pertanyaan “kapan semua ini akan
berakhir?”.
Tidak diduga, rencana mereka hampir gagal dikarenakan
kalah dalam baku hantam pertama saat berusaha membunuh Gaylord sang presiden
Ublaganang dalam pidato kenegaraannya. Isaac sekarat, Aaron di tangkap dan di
interogasi dengan disiksa. “apakah ini semua sudah berakhir?” BELUM!! Di tengah-tengah
keputusasaan mereka yang mendekam di penjara, masih ada rasa abdi negara yang
tertanam yang berlandaskan rindunya pada senyuman-senyuman tulus kerabatnya
yang menanti kedamaian. Walaupun penyebab jatuhnya mereka dalam kerangkeng
adalah Aaron dan sempat terjadi penaikan suhu pikiran antara Ernest dan Aaron,
tapi itu hanya menjadi angin lalu.
Pertolongan datang! Malaikat-malaikat dari sebrang. Ya,
para pemuda koloni datang dan membebaskan mereka. Di hantamlah gedung presiden
Ublaganang. Gaylord sangat terkejut karena pada saat itu ia sedang mengadakan
rapat. Tapi tak disangka, semangat kebaikan layaknya bara api yang merambat
pada secarik kertas, dimulai dari titik kecil, tapi bisa membakar habis
ketidakadilan. Gaylord terbunuh.
“tapi, apakah ini semua sudah berakhir?”
Apakah dengan membunuh Gaylord akan menyelamatkan
hidup di generasi mendatang? Atau akan muncul Gaylord Gaylord baru untuk
membalas dendam sama seperti balas dendam mereka terhadap ublagang? Ketika hari
ini berakhir, apakah esok adalah hari baru? Hari di mana kejahatan dan
ketidakadilan di tanah ini akan terhapuskan, hari di mana kita semua akan
bebas? Ataukah esok hanyalah hari lain di mana tirani ini akan berlanjut? Dan kalaupun Bangara merdeka, akankah di masa depan muncul
pemberontak2 dari Ublaganang yang ingin menjatuhkan Bangara untuk balas dendam
atas kematian Presiden mereka? “Apakah tindakan ini membuat kita menjadi pahlawan Bangara, atau ini
hanya membuat kita menjadi sekelompok pembunuh?”
THE END (?)
Proses latihan
Ditulis Oleh : Muhammad Muqsith Abdul Hakim
No comments:
Post a Comment