Friday, June 20, 2014

HAMARTIA - Festival Teater SLTA 24


7 September 2014

      Catat tanggalnya. lakon "HAMARTIA" akan di pentaskan oleh Teater Embun pada tanggal tujuh bulan sembilan tahun dua ribu empat belas. mengangkat cerita tentang konflik keseharian yang di alami sebuah keluarga sederhana. dan moral yang rusak karena ingin berbuat baik, lalu gagal. penasaran?

Teater Embun SMAN 5 Depok dengan bangga mempersembahkan :            
   

            
  "HAMARTIA"


Tanggal : 7 September 2014
Tempat : Auditorium GRJS Bulungan 
Waktu : 15.00 - selesai
Harga tiket : 
-Kursi Regular = Rp30.000,-
-Kursi VIP = Rp40.000,- (tersedia 14 kursi)

Ayo pesan tiketmu secepatnya agar bisa mendapatkan kursi yg kamu inginkan!

Informasi lebih lanjut, hubungi : 
-Annisa Erninda:
082111021100/24e4c849
-Putri : 
085717858296 (bisa melalui whatssapp)

Dan jangan lupa cek twitter @TeaterEmbun5 untuk informasi terbaru. 


We act, we play, we stay!















Hamartia - Teater Embun Trailer.

Sutradara: Sir Ilham Jambak
Naskah : - Sekar Dewantari
              - Muhammad Muqsith Abdul Hakim


Gedung Auditorium Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan

Sunday, June 1, 2014

AYAHKU PULANG

  
   Sebuah naskah karya Usmar Ismail yang dimainkan oleh Teater Embun pada tanggal 18 April 2014 di Rumah Seni Asnur, Tanah Baru, Depok. lakon yang mengusung kisah hidup keluarga yang sangat sederhana. konflik sehari-hari telah menjadi "siklus" dirumah tersebut. Ya, bisa di bilang masalah yang timbul karena uang yang menjadi titiknya. UUD alias Ujung-Ujungnya Duit. Hilangnya sosok si pencari duit alias Ayah akibat perceraian 20 tahun yang lalu. 

Gumarto
 Gunarto (M.Muqsith Abdul Hakim)

 Ayah (Rahman Ghifari S)

 Ibu (Annisa Isnaeni)

Maimun (Verren Dito)

Mintarsih (Aprillia Ayu)

        Naskah yang sudah berulangkali di pentaskan baik oleh grup teater maupun dari instansi lain ini kembali di pertontonkan ke publik. tanpa ada naskah yang di ubah drama berlangsung selama 30 menit.
        Suasana malam takbiran yang harusnya di penuhi rasa gembira kini menjadi kelam, legam, petaka, penuh sesal, dan cucuran tangisan dimana-mana. si Ibu yang sangat menanti-nantikan kehadiran suaminya mantan suaminya yang telah meninggalkannya 20 tahun karena perceraian yang tidak juntrungan. si suaminya mantan suaminya itu pergi dengan wanita lain yang lalu menyeretnya ke lembah kedurjanaan, cuma karena harta, tahta, dan wanita. lupa ia akan kewajibannya, yaitu memiliki 3 orang anak yang masih harus di besarkan.





       Tentu Gunarto yang merupakan anak pertama di keluarga itu sangat tidak suka dengan kondisi ibunya. karena ia tahu betapa pedihnya hidup tanpa ayah, bahkan hidup dengan ayah sekalipun mudah sekali di deskripsikan dengan kata "keras".
 
     MUJUR. orang yang berada dalam bayang-bayang ruang mata Ibu datang di malam takbiran. Ibu gembira tak ketulungan. Maimun dan Mintarsih tak kuasa menahan harunya karena mereka belum pernah merasakan pelukan dari ayahnya sejak mereka kecil. terkecuali Gunarto, dengan muka merah padamnya ia menahan api kemarahan yang akhirnya terlontar kalimat-kalimat tidak mengenakan yang tepat menusuk hati Ayah. Pria tua yang berpakaian compang-camping dengan kopiah yang mulai kelabu dimakan usia itu harus minggat kembali. padahal ia baru saja datang dan berniat untuk menyesali perbuatannya. tapi cacianan dari Gunarto tidak kuasa menahan langkah kaki tua itu. bahkan seteguk air belum sempat membasahi kerongkongannya.






 


     Maimun mengejar, tapi ia hanya menemukan baju dan kopiahnya di bawah lampu di dekat sungai. Ia benar-benar tidak kuat menerima hinaan dari Gunarto. dan memutuskan untuk terjun.


Persiapan:


Lighting Crew                     : Annisa Erninda
Sound Operator & Artistik : Rahma Indira Marino
Fotografer                          : Indra Agung Discahya


Ditulis Oleh: M.Muqsith Abdul Hakim